Jakarta, Kabarkansaja.id – Sutradara Monty Tiwa mengapresiasi teknologi virtual production yang digunakan Layar Virtual dalam film Langkah Renjana. Film yang disutradarai Inarah Syarafina itu membuat Monty Tiwa tertarik untuk bekerja sama.
“Karya pertama Inarah sudah sepuluh langkah lebih maju. Saya berasal dari generasi analog. Dengan adanya teknologi virtual production bisa menjadi bahan pertimbangan untuk bekerja sama. Salah satu contoh adalah, setiap adegan film pasti ada adegan travelling,” kata Monty seusai Premiere Langkah Renjana di Flix Cinema, Ashta, SCBD, Kamis (26/1).
Teknologi virtual production, kata Monty, bisa digunakan untuk adegan travelling. “Misalnya, adegan perjalanan nyata dengan naik mobil atau motor, pasti harus menggunakan izin, memperhatikan faktor cuaca. Kondisi itu bisa dipangkas dengan teknologi virtual production,” tutur Monty.
Menurut Monty, virtual production, bukan teknologi stand alone, melainkan harus ada elemen pendukung, elemen, artistik, pra produksi, dan designer. “Teknologi virtual production harus dikawinkan dengan ilmu directing, artistik, dan lighting,” tambah Monty.
Monty Tiwa yang lahir di Jakarta, 28 Agustus 1976 itu adalah seorang sutradara, penulis skenario, produser film, penyunting film, penyanyi, dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia. Sepanjang kariernya, dia pernah meraih Piala Citra untuk Skenario Cerita Asli Terbaik di FFI 2006 bersama Jeremias Nyangoen, Masree Ruliat, dan John de Rantau lewat film Denias, Senandung di Atas Awan.
Monty adalah putra keempat dari MDJ Tiwa dan Ligia Seba. Dia sekolah di Ora Et Labora dari SD hingga SMP dan melanjutkan ke SMA Negeri 6 Jakarta. Sejak SMP, dia gemar menulis cerita, terutama cerita-cerita lucu. Monty berkuliah di Amerika Serikat, yakni di Universitas Kansas.
Kembali Berkarya
Sambutan positif Monty Tiwa membuat sutradara muda, Inarah Syarafina semakin semangat untuk kembali berkarya dengan teknologi virtual production.
“Apalagi setelah memiliki pengalaman produksi Langkah Renjana, yaitu 90% menjalani produksi dengan teknologi virtual production. Pengalaman itu membuat aku dan tim yang terlibat menjadi lebih percaya diri untuk memproduksi film lagi dengan sistem baru ini,” ujar Inarah seusai Premiere Langkah Renjana.
Film Langkah Renjana menceritakan tentang sosok pemuda bernama Renjana yang sedang menghadapi masalah saat merantau ke New York, Amerika Serikat, kota impiannya. Di sana, Renjana, anak pertama sekaligus tulang punggung keluarga, berusaha menyelesaikan berbagai permasalahan keluarganya.
Dalam film yang berdurasi 26 menit ini, Umay Shahab memerankan tokoh Renjana. Sedangkan, Ashira Zamita berperan sebagai Rania, dan Lula Lahfah sebagai Kamila.
Dalam kesempatan itu, President and Technical Director Layar Virtual, Omar Jusma berharap kehadiran Layar Virtual dapat memberikan dukungan kepada insan kreatif visual Indonesia.
“Baik muda maupun senior, bahkan yang terjun di bidang film, periklanan, video musik dan lainnya bisa lebih mengeluarkan imajinasi kreatif dalam menghasilkan karya. Bersama generasi muda, kita mulai memperkenalkan work flow produksi virtual. Saat ini, sudah banyak dilakukan di luar Indonesia. Ke depan, diharapkan semakin banyak digunakan.
Omar pun mengaku pihaknya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan semua pihak.
“Pasti ada pembicaraan-pembicaraan. Kami terbuka untuk melakukan diskusi, sharing dan bekerja sama. Studio dan tim kami terbuka untuk hal ini. Ke depan, kami akan lebih sering melakukan sesi pengenalan untuk penggunaan virtual production, termasuk tahapan pembuatan Aset 3D. Saat ini, pun sudah ada beberapa pihak yang mengajak kami berdiskusi, dan sudah terjadi kerja sama untuk film layar lebar, untuk pengambilan scene yang sulit dilakukan dengan cara konvensional,” kata Omar. (K3)
Discussion about this post