Jakarta, Kabarkansaja.id – Memasuki 2024, penjualan mobil domestik merosot. Per Mei 2024, penjualan mobil turun 21% menjadi 334 ribu unit, dipicu berbagai faktor, di antaranya kenaikan suku bunga global, lonjakan NPL, dan pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan.
Merosotnya penjualan antara lain disebabkan kenaikan harga mobil yang tidak diimbangi pertumbuhan pendapatan per kapita. Akibatnya, selisih (gap) antara harga mobil dan daya beli masyarakat semakin membesar.
Padahal Menperin sendiri mengatakan, industri otomotif merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun dalam 10 tahun terakhir, penjualan domestik mobil di Indonesia masih cenderung bertahan pada angka 1 juta unit. (K1)
Discussion about this post