Jakarta, Kabarkansaja.id – Dari kiri ke kanan, Kabid SDA, Kemaritiman dan Ketahanan Pangan BPP Hipka Kurnia Al farizi, Bendahara Umum BPP Hipka Mohammad Rafil Perdana, Sekretaris Jenderal BPP Hipka Ahmad Muntaha, Direktur Komersial PT RNI Persero Nina Sulistyowati, Direktur Operasional PT Rajawali Nusindi Sonny Subarnas, dan mewakili Direktur Komersial dan Pengembangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Sherly Herlinawati Rengkung usai penandatanganan MoU antara Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) dengan ID Food di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Penandatanganan MoU ini terkait Kerja sama Jual Beli Komoditas Rumput Laut dan Kopi. Kerja sama dibangun agar tercipta ekosistem bisnis yang kondusif dan saling mendukung serta kedua belah pihak mendapatkan dampak ekonomi yang saling menguntungkan dari potensi perluasan sinergi rantai pasok pangan ini.
Sekjen HIPKA, Ahmad Muntaha menyambut baik MoU antara HIPKA dan ID Food soal jual beli komoditas rumput laut dan kopi.
Dia mengatakan kepengurusan HIPKA sudah terbentuk di seluruh wilayah Indonesia dan memiliki jaringan yang cukup luas memiliki bisnis dari hulu hingga hilir dari klaster jasa, produksi, UMKM dll .
Melalui jaringan yang dimiliki HIPKA, lanjut dia, diharapkan akan memberikan added value yang menguntungkan satu sama lain dan memperluas coverage pasar dari sebuah produk.
“Untuk rumput laut bahkan sudah di ekspor anggota HIPKA dari Sulawesi Selatan dan kopi juga sudah kontrak jual beli dengan Azerbaizan dan Kanada,” ujarnya.
“Kami berharap kolaborasi antara pengusaha-pengusaha lokal dan BUMN ini bisa terus berkelanjutan,” lanjutnya.
Kolaborasi antara BUMN dan HIPKA diharapkan ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa tercapai.
“HIPKA yang merupakan pengusaha-pengusaha lokal berusaha memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Semoga pada 2045 melalui kerja sama HIPKA dengan ID Food bisa membantu Indonesia meraih ekonomi lima besar di dunia,” pungkasnya.
Meski bisnis di bidang pertanian menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Sayangnya hanya sekitar 12,87% generasi muda Indonesia yang aktif berkecimpung pada sektor agrobisnis.
Sementara 87,13% sisanya masih didominasi oleh generasi lanjut. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi HIPKA untuk menumbuhkan semangat Agropreneur muda demi keberlangsungan sektor pertanian di Indonesia.
Harapannya, Agropreneur muda dapat bertindak lebih kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada di tengah persaingan lapangan usaha yang semakin ketat.
Apalagi, ketahanan pangan dan agropreneur saling berkaitan, karena agropreneur adalah entrepreneur di bidang pertanian yang berperan penting dalam ketahanan pangan suatu negara.
HIPKA meyakini pengusaha muda dapat memperkuat dan mendorong perekonomian Indonesia menjadi negara maju lewat jalur pertanian.
HIPKA diharapkan dapat menjadi kekuatan inti dalam mengantarkan Indonesia menjadi negara income per kapita di atas Rp200 juta pada 100 tahun Indonesia merdeka.
MoU Hipka dan ID Food
Nina Suliatyowati, Direktur Komersial PT. RNI Persero menyambut baik kerja sama HIPKA dan ID Food. Menurut Nina, pihaknya sangat terbuka membuka peluang kerja sama seluas-seluasnya dengan HIPKA. Apalagi kerja sama jual beli komoditas rumput laut dan kopi merupakan wilayah dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Harapan kami, MoU ini jadi titik awal kerja sama dengan HIPKA tidak hanya terbatas rumput laut dan kopi. Rumput laut dan kopi yang kami kelola saat ini banyak yang menjadi tujuan ekspor begitu juga dengan rempah-rempah,” ujarnya. Tidak hanya Mou tapi dieksekusi dalam bentuk kerja sama. “Mari kita wujudkan kerja samanya,” ajaknya.
Sebagai informasi, ID Food adalah corporate brand name dari Induk Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang memiliki tiga pilar bisnis utama, yaitu pertanian dan agro industri, perikanan dan peternakan, perdagangan dan logistik.
Aktivitas bisnis ID FOOD bergerak dalam bidang Pertanian dan Agroindustri, Peternakan dan Perikanan, serta Perdagangan dan Logistik. ID FOOD beranggotakan 5 perusahaan eks BUMN, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam, serta 11 Anak Perusahaan existing yang terdiri dari, PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Kerinci, PT Rajawali Nusindo, PT GIEB Indonesia, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass, dan PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring.
Hadirnya Holding BUMN Pangan ini mendukung ketahanan pangan nasional, meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.
ID Food terus menggalakkan upaya menjadi perusahaan yang inklusif dengan menggandeng UKM sebagai mitranya. Langkah ini sebagai salah satu cara melibatkan UMKM masuk ke rantai pasok pangan Indonesia. (K1)
Discussion about this post