Jakarta, Kabarkansaja.id – Akademisi yang juga Pemerhati UMKM dari STIE Bisnis Indonesia Dr. M Ichwan Hamzah, SE.MM menyampaikan materi dalam Diskusi Program Pengembangan UMKM Disabilitas yang diselenggarakan Yayasan Cheshire Indonesia di Auditorium Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya, UMKM harus mempunyai tagline baru yaitu UMKMRamah Disabilitas, dia pun menyoroti pentingnya sinergi antara pelatihan kewirausahaan dan pendampingan dari pemerintahan. Diskusi ini guna mendorong ekonomi inklusif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disabilitas.
Salah satu peserta program, Refly Prima, berbagi pengalaman inspiratif dalam mengembangkan usaha di bidang kuliner meskipun memiliki keterbatasan netra. “Dukungan dari program ini memberikan motivasi dan keterampilan yang saya butuhkan untuk memajukan usaha saya,” ungkap Refly.
Ketua Yayasan Cheshire Indonesia Barbara Janthy menyampaikan pentingnya mendorong partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam sektor ekonomi. “Program ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif, sehingga para pelaku UMKM disabilitas memiliki akses yang sama untuk berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” harapnya.
Diskusi tersebut dihadiri berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat, akademisi, dan pelaku UMKM. Melalui program ini, Yayasan Cheshire Indonesia berharap dapat mendorong terciptanya ekonomi inklusif yang tidak hanya memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi nasional secara keseluruhan. (K1)
Discussion about this post